Menoro.id – Buruh dari Mojokerto Raya berangkat menuju Kota Surabaya untuk aksi unjuk rasa may day. Pukul 08.30 WIB, buruh sudah berada di titik kumpul pintu masuk Ngoro Industrial Park Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto.
Aksi dipimpin Ardian Safera dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kabupaten Mojokerto. Dalam orasinya, Ardian menyebut tuntutan aksi diantaranya, tolak omnibus law, turunkan harga pokok pangan dan tolak upah murah. “Selain itu, buruh juga menuntut pemerintah melaksanakan pemilu tepat waktu pada 14 Februari 2022 dan tolak kenaikan PPN sebesar 11 persen,” tegas Ardian.
Aksi buruh dari Kabupaten Mojokerto ini mendapatkan pengawalan dari Polres dan Kodim Mojokerto. Pantauan di lapangan, terdapat satu unit kendaran komando, 15 unit bus pariwisata, ratusan unit sepeda motor, lima unit kendaraan mobil dan satu kendaran jenis elf.
Selain itu, Ardian juga menyampaikan bahwa aksi may day adalah bentuk penyampaian aspirasi buruh untuk menjadi sejahtera dan bukan kelompok yang tertindas. Terkait kebijakan pemerintah tentang omnibus law, perwakilan buruh ini menilai sangat menyengsarakan rakyat. FSPMI memastikan konsisten menyuarakan penolakan omnibus law. “Saat ini, FSPMI juga menggugat Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur terkait nilai UMK tahun 2022,” tegas Ardian.
Dalam aksi hari ini, buruh berseragam warna orange tampak membentangkan banner warna orange tertulis dukungan dari Exco Partai Buruh Kabupaten Mojokerto. (newsroom)
