Menoro.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menggelar rapat koordinasi penanggulangan wabah penyakit mulut dan kaki (PMK) hewan ternak di gedung Satya Bina Karya (SBK) dilingkungan kantor Pemkab Mojokerto Jalan Ahmad Yani Kota Mojokerto. Asisten II bidang perekonomian dan pembangunan, Hariono mengatakan, kita harus berusaha mengendalikan perkembangan ternak sapi dan saat ini 1.000 ekor sapi sakit.
“Kita harus berusaha mencegah dan mengendalikan, karena penularan PMK sangat cepat dan berharap rekan-rekan Dispertan Kabupaten Mojokerto segera melaksanakan koordinasi dengan Forkopim Kabupaten Mojokerto untuk mengendalikan ternak sapi,” tambah eks Kepala Dinas Sosial ini. Pemkab Mojokerto berkomitmen tetap akan melaksanakan peninjauan, bagaimana kondisi pasar hewan bisa dibuka
Pihak Polres Mojokerto berharap ada koordinasi, terkait rekaoan data hewan ternak yang terjangkit PMK, proses pendistribusian daging dari rumah potong hewan harus benar-benar diawasi, dan untuk sapi yang sakit harus benar-benar dipisahkan agar tidak menular kepada sapi yang sehat. Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengatakan, Pemkab Mojokerto harus mencari informasi terkait dengan wabah PMK yang disesbabkan virus RNA. “PMK berdampak dalam perekonomian sehingga perlu diantisipasi dengan koordinasi antar institusi di Kabupaten Mojokerto,” ujar Ikfina.
Dalam rakor juga dihadiri Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Al Barraa, Sekda Kabupaten Mojokerto Teguh Gunarko, Pasi Intel Kodim 0815 Kapten Cba. Junaidi Kurniawan, Kasat Reskrim Poores Mojokerto AKP. Rifaldhy Hangga Putra, Kasi Datun Kejari Mojokerto Trian Yuli Diarsa, Kasat Binmas Polresta Mojokerto AKP. Deddy Eka Aprianto, Kasubag Dalgar Bagren Polresta Mojokerto AKP. Heri Siswanto, Kepala Bappeda Kabupaten Mojokerto, Bambang Eko Wahyudi, para Camat dan perwakilan organisasi pemerintah daerah Kabupaten Mojokerto. (newsroom)