Menoro.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk bersama Polres Nganjuk dan jajaran dinas terkait menggelar kerja bhakti menjelang hari raya Idul Adha. Sasaran kegiatan adalah pasar hewan di Desa Kedondong Kecamatan Bagor. Kerja bhakti bertujuan untuk sterilisasi dalam upaya penanggulangan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak. Kapolres Nganjuk AKBP. Boy Jeckson di lokasi kegiatan mengatakan, bahwa puluhan personel yang dikerahkan untuk kerja bhakti kali ini adalah merupakan upaya bersama dalam rangka mencegah penyebaran PMK di Kabupaten Nganjuk.
“Pasar hewan merupakan tempat paling rawan tersebarnya PMK. Hari ini, kami melakukan kerja bhakti membersihkan dan melakukan penyemprotan disinfektan agar pasar hewan ini steril,” ucap AKBP Boy Jeckson. Sejak beberapa waktu lalu, Polres Nganjuk bersama Pemkab Nganjuk, Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Nganjuk telah membentuk tim yang secara khusus mendatangi lokasi dan memeriksa kesehatan hewan ternak milik warga. Boy Jeckson juga mengungkapkan, bahwa pihaknya bersama Pemkab Nganjuk telah menerapkan berbagai strategi guna menangkal wabah yang menyerang ribuan sapi di Jawa Timur tersebut.
“Petugas juga mendirikan titik pemeriksaan (check point) di jalur lalu-lintas hewan ternak yang akan dijual ke pasar hewan. Apabila ditemukan hewan yang terindikasi dijangkiti PMK, akan diperintahkan putar balik ke daerah asal,” terang Kapolres Nganjuk.Sementara itu Plt Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan Polres Nganjuk terkait PMK. “Saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Kapolres dan jajarannya yang telah menginisiasi kerja bakti untuk mensterilkan pasar hewan Kedondong ini,” kata Marhaen.
Pemkab Nganjuk juga berharap, agar wabah PMK ini segera dapat ditanggulangi sehingga masyarakat khususnya peternak tidak merugi. Untuk diketahui, pasar hewan Kedondong Kabupaten Nganjuk adalah pasar hewan terbesar diwilayah Nganjuk. Pasar hewan ini ditutup selama 2 minggu, sejak merebaknya wabah PMK dan akan dibuka kembali setelah ada hasil evaluasi dari dinas terkait. Kapoores Nganjuk mengatakan, bahwa seperti yang disampaikan Plt Bupati Nganjuk, nantinya hewan yang dijual disini harus disertai surat sehat dari Dinas Pertanian agar tidak menimbulkan kekhawatiran masyarakat. (newsroom)