Menoro.id – Komisi IX DPR RI meninjau kesiapan sarana dan prasarana Asrama Haji Sukolilo Surabaya, untuk menerima kembali sejumlah Jamaah Ibadah Haji. Kunjungan kerja spesifik ini menjadi salah satu tugas kedewanan dalam melakukan pengawasan. Selain di Surabaya, dua embarkasi di Indonesia juga tak luput dari perhatian para anggota, yakni Embarkasi Medan dan Embarkasi Makassar.
Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh mengatakan, kegiatan tersebut menjadi salah satu kewajiban pihaknya yang bermitra dengan Kemenkes. Tujuannya adalah memastikan pelaksanaan haji kedepannya lancar dan aman. “Tentunya menjadi PR karena masih di situasi pandemi Covid 19. Pastinya, kesehatan seluruh jamaah haji, baik berangkat dan pulang, harus dalam keadaan terjamin,” ujar Nihayatul.
Komisi IX melihat persiapan kesehatan terhadap jamaah haji pada saat ini tidak sembarangan. Karena harus ada persyaratan ketat seperti Tes Swab PCR, kelengkapan dosis vaksin, hingga usia maksimal adalah 65 tahun. “Disamping itu kami memastikan asrama haji merupakan tempat berkumpulnya seluruh haji. Kami cek mulai dari kondisi asrama, tempat tinggal, makanannya dan sebagainya,” tegas politisi PKB tersebut.
“Dari Komisi IX meminta untuk mempersiapkan tes swab PCR di Sukolilo, mengingat sebelumnya dilakukan 72 jam sebelum keberangkatan di kabupaten kota masing masing,” imbuh Nihayatul. Hal tersebut diperlukan, apabila ada persoalan persoalan tidak terduga seperti ada penundaan keberangkatan yang menyebabkan hasil tes sudah lebih dari 3 hari.
“Jadi harus dites lagi. Ini harus dipersiapkan disini. Saya sudah bilang ke Dinas Kesehatan dan Kemenkes, harus ada mitigasi apabila ada jamaah yang positif. Pembiayaan sudah dari kemenkes dan JKN atau BPJS,” jelas Nihayatul.
Komisi IX juga memastikan asrama haji Sukolilo, benar-benar bersih lantaran sebelumnya pernah menjadi tempat karantina pasien Covid-19 ditambah sudah dua tahun tidak dipakai buat keperluan haji. “Kami harus mengkonfirmasi kondisinya benar benar bersih dan layak digunakan. Demi urusan dan kenyamanan jamaah haji maka, negara harus tetap memberikan jaminan yang layak bagi seluruh jamaah. Kami memantau bagaimana kesehatan mereka terlayani dengan baik,” pungkas Nihayatul. (newsroom)