27 C
Sidoarjo
Jumat, 20 September 2024

Buy now

spot_img

Munaslub Partai Golkar Ganti Ketum, Yusuf Husni : Wudhu Politik Dulu, Jangan Asal Ngomong

Menoro.id – Ramai dibicarakan soal Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar, salah satu tokoh Yusuf Husni, menjabarkan bahwa yang dimaksud munaslub tidak harus dengan agenda mengganti Ketua Umum. “Saat ini persepsi publik maupun orang-orang Partai Golkar sendiri banyak yang tidak memahami, mereka menafsirkan munaslub berisi agenda pergantian Ketua Umum, itu salah besar,” kata Yusuf Husni, di Surabaya.

Yusuf Husni yang akrab disapa YH, saat ini menjabat Ketua Umum Kosgoro. YH menyebut sebagai Ketua UmumKosgoro Pusat (ang asli) serta penasihat Partai Golkar itu lantas membeberkan bahwa seperti pemahaman Firman Soebagyo Wakil Ketua Umum Golkar disebut tidak memahami dan disarankan untuk kembali belajar soal AD/ART Partai Golkar. “Karena itu pemahaman dangkal, keliru dan menyesatkan. Jika begitu sikapnya, FS haram hukumnya dia masuk ke Jawa Timur, harus wudhu politik dulu. Dia harus wudhu politik dulu, karena tidak memahami sejarah dan perjalanan Golkar,” ucap senior Golkar yang asli arek Surabaya itu.

“Mengapa Wakil Ketua Umum Partai Golkar harus wudhu politik?, sebab dia punya ‘dosa besar’ pada sesepuh Golkar, yakni Ridwan Hisjam. Dengan mengusulkan pada Dewan Etik Partai Golkar agar menindak tegas Ridwan, itu artinya FS telah membuat ‘dosa besar’,” ungkap YH. FS disebut tidak tahu perjalanan sejarah membesarkan Partai Golkar. Sementara Ridwan Hisjam punya andil besar, terutama saat kisruh 1998 dimana kantor Golkar Jawa Timur, saat itu dibakar massa. Justru Ridwan lah yang berjuang mempertahankan dan membela mati-matian.  

Gara-gara melemparkan wacana Munaslub, Ridwan Hisjam dituding telah mengingkari keputusan tertinggi Munas 2019. Bahkan dituding hendak menghancurkan Golkar. “Itu tudingan yang salah alamat dan menyesatkan, dan itu sangat berbahaya,” tegasnya. Lanjut YH, yang dimaksud munaslub kali ini, tidak untuk mengganti Ketum. Tetapi, meluruskan isi munas 2019, yang berisi penetapan nama Airlangga Hartarto untuk di capreskan (maju sebagai Calon Wakil Presiden dari Partai Golkar). Itu yang hingga saat ini, belum dideklarasikan. Sesuai batasan waktu, lanjut YH, nama capres harus segera ditetapkan, itu yang belum dilakukan. Dan, jika waktunya semakin mepet, maka harus dilakukan munaslub.

“Jadi, jelas ya, justru wacana munaslub yang diusulkan Ridwan Hisjam itu benar. Demi kebaikan Partai Golkar dan menjaga keutuhan partai, dari mereka-mereka (kader) yang ingin berselancar, tidak punya pendirian dan pemahaman. Dan memang banyak di internal Golkar, orang-orang yang memanfaatkan ini untuk berselancar,” ungkap YH. Disebut, Golkar lah yang mengusulkan capres pertama kali, yakni Airlangga Hartarto melalui hasil Munas 2019 dan itu diperkuat dengan hasil keputusan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Golkar. “Perlu dipahami dan yang menjadi pertanyaan, mengapa sampai hari ini belum ada deklarasi pencapresan Airlangga Hartarto?. Itu yang disesalkan tokoh-tokoh Golkar Jawa Timur, terutama Ridwan Hisjam,” jelas YH.

Sebaliknya, Airlangga Hartarto berikut DPD I Partai Golkar dianggap tidak mematuhi keputusan Munas 2019. “Seharusnya setelah putusan Munas, AH langsung dideklarasikan. Bukan malah ‘berselancar’ hingga suasana menjadi seperti ini. Sekarang, AH terus ‘berselancar’ mencari arah angin, itu sangat rawan, dan bisa dimanfaatkan kader yang ingin ‘main-main’. Ibarat nahkoda kapal,” ungkap YH.

“Jadi, wacana Munaslub yang disampaikan Ridwan Hisjam bertujuan untuk memastikan keberlanjutan hasil Munas. Sebab yang bisa meralat Munas, ya Munas itu sendiri, artinya jika ingin merubah keputusan yang ada, harus melalui Munaslub,” tegasnya lantang. YH tidak mempermasalahkan jika nantinya hasil Munaslub tetap sepakat mengusung Airlangga Hartarto sebagai Capres maupun Cawapres. “Setidaknya ada kepastian politik Golkar akan dibawa kemana,” tambah YH. Arek asli kelahiran Kota Pahlawan ini kembali mengulangi kalimatnya, dan menyayangkan pernyataan FS yang menganggap wacana Munaslub sebagai gagasan menyesatkan. “Bahwa ada penumpang gelap yang hendak menghancurkan Golkar. Apalagi sampai meminta Dewan Etik Partai Golkar memecat RH, yang mana RH adalah tokoh Golkar yang berpengaruh, ini sangat berbahaya,” jelas YH.

YH menilai pernyataan FS sangat berbahaya bagi partai. “Dia tidak tahu bahwa Golkar sampai detik ini masih didukung oleh kader-kader idelogis layaknya Ridwan Hisjam yang telah berkorban banyak demi partai. Dengan mengatakan demikian, Firman terkesan membiarkan publik terpecah belah, sehingga berdampak pada suara Golkar di Jawa Timur dan juga di pusat,” katanya. Terakhir, YH berpesan mengingatkan, jika suara Golkar di Jatim naik maka suara pusat akan naik dan jika suara Golkar di Jatim turun, maka tergeruslah suara Golkar di pusat. Disebut YH, Golkar lah yang mengusulkan Capres pertama kali, yakni Airlangga Hartarto melalui hasil Munas 2019 dan itu diperkuat dengan hasil keputusan Rapimnas.

Terkait mengapa sampai hari ini belum ada deklarasi pencapresan Airlangga?, YH menjelaskan bahwa seharusnya setelah putusan Munas, AH langsung dideklarasikan dan bukan malah ‘berselancar’. “Sekarang AH terus ‘berselancar’ mencari arah angin, ibarat nahkoda kapal kehilangan kompas dan bingung menentukan arah angin. Lobi sana sini dan loncat dari satu pertai ke partai lain berharap bisa menambah koalisi. Padahal dia sendiri adalah Capres hasil Munas 2019. Sementara batas waktu pendaftaran calon presiden sudah dekat,” jelas YH.

Karena itu, YH menyebut wacana Munaslub yang disampaikan RH bertujuan untuk memastikan keberlanjutan hasil Munas sebab yang bisa meralat Munas, ya Munas itu sendiri. YH mengingatkan kondisi Golkar yang seperti ini (tidak segera mendeklarasikan nama AH, sebagai Capres), berakibat elektabilitas AH semakin terpuruk, tidak naik atau tidak bisa meningkat. Hal ini dinilai karena organ partai tidak bekerja, dan mereka yang di lingkaran AH sibuk berselancar.

“Jadi, sebelum berpolitik wudhu’ lah dulu, harus wudhu politik, agar bisa paham tentang politik, termasuk juga memahami Partai Golkar. Tak lupa, RH menyisipkan kalimat, bahwa semua ini (termasuk yang melanda Golkar), tak lepas dari pengaruh ‘tangan-tangan kuat’ yang sengaja menyandera Golkar, termasuk nama AH,” beber YH. (newsroom)

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Cuaca Hari Ini

Sidoarjo
haze
27 ° C
27 °
27 °
74 %
2.1kmh
20 %
Jum
32 °
Sab
33 °
Ming
33 °
Sen
33 °
Sel
32 °
- Advertisement -spot_img

Latest Articles