Menoro.id – Generasi muda yang tergabung dalam Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Mojokerto Raya, menggelar kegiatan edukasi literasi digital bagi ibu-ibu dan lanjut usia (lansia) di Balai Dusun Pacing Desa Pacing Kecamatan Bangsal. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui, mencegah dan mengatasi ciri-ciri pesan berita bohong (hoaks), hasutan dan ujaran kebencian yang beredar di media sosial. Ujaran kebencian dan hasutan, dinilai sangat berbahaya dan dapat memecah belah masyarakat khususnya ibu-ibu dan kelompok lansia.
Koordinator Mafindo Mojokerto Raya, Cahya Suryani mengajak masyarakat mengenali ciri-ciri ujaran kebencian mulai menghina, menuduh, mengajak dan membenarkan suatu tindakan yang tidak baik. “Untuk itu, masyarakat perlu menghindari dengan memeriksa fakta, tidak menanggapi dan terbawa emosi serta mengutamakan nilai-nilai positif dan perdamaian,” jelas Cahya.
Terdapat sekitar 50 ibu-ibu yang mengikuti literasi digital yang dibagi dalam tiga kelompok. Mafindo Mojokerto Raya berkomitmen memberikan edukasi ibu-ibu dan target segmentasi lansia dengan menggandeng tularnalar.id. Cahya menambahkan, saat ini kita memiliki tiga program besar tahun ini, yaitu literasi digital mulai hoaks hingga penipuan digital.
Berdiri sejak tahun 2018, Mafindo memiliki kendala khususnya warga desa yaitu warga yang tidak menggunakan handphone sehingga tidak bisa mengetahui peredaran hoaks melalui handphone. “Selama ini, ibu-ibu dan lansia masih menerima hoaks melalui komunikasi secara langsung seperti hoaks vaksin Covid-19. Hal ini menjadi perhatian kami untuk memberikan edukasi ke masyarakat melalui literasi digital,” pungkas Cahya. (newsroom)