Menoro.id – Polemik Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dengan pedagang disisi timur pasar Larangan sudah terjadi sejak delapan bulan yang lalu. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sidoarjo, sudah berupaya melakukan upaya merelokasi para pedagang tetapi belum terjadi kesepakatan. Hari ini, Satpol PP Kabupaten Sidoarjo dengan bantuan personel Polresta dan Kodim Sidoarjo melakukan pembongan lapak-lapak pedagang.
Pantauan di lokasi tepatnya di Jalan Sunandar Priyo Sudarmo Desa Larangan Kecamatan Kota Sidoarjo, ratusan massa sudah memadati depan pasar Larangan. Tidak hanya emak-yang membawa anaknya, tetapi juga kaum laki-laki. Massa emak-emak juga memaki petugas Satpol PP yang berjaga di pintu masuk. Sedangan massa laki-laki berhasil masuk lokasi hingga didepan ruko. Personel Polresta Sidoarjo langsung sigap meredam amarah para pedagang.
Meski terjadi kericuhan hingga adu jotos antara pedaganb dengan Satpol PP, upaya relokasi terus berjalan. Sekretaris Satpol PP Kabupaten Sidoarjo, Yani Setiawan, mengatakan bahwa dalam uoaya relokasi megerahkan 487 personel Satpol PP. “100 petugas DLHK, 500 personel Polresta Sidoarjo, 200 personel Kodim Sidoarjo, 5 personel Garnisun dan 100 pegawai Disperindag,” kata Yani.
Selanjutnya, Satpol PP akan menerjunkan personelnya untuk menjaga kondusifitas pasar Larangan dengan sistem 3 shift. Sementara itu, Sony Prayitno, selaku Ketua Karetaker Himpunan Pedagang Pasar (HPP) Kabupaten Sidoarjo mengapresiasi langkah tegas Disperindag Kabupaten Sidoarjo. “Merelokasi pedagang sisi timur pasar Larangan, merupakan harapan resmj ribuan pedagang resmj yang berjualan di dalam pasar Larangan tersebut,” tambah Sonny. (newsroom)
