Menoro.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mojokerto bersama anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih tahap kedua di salah satu hotel di Kota Mojokerto, Minggu (17/11/2024). Kegiatan ini dalam rangka persiapan dan pascapemilihan tahun 2024. KPU Kabupaten Mojokerto menghadirkan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) se-Kabupaten Mojokerto.
KPU Kabupaten Mojokerto menghadirkan tiga narasumber, yaitu politisi Partai NasDem, Muhammad Habibur Rochman, yang menjadi anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI). Habib adalah putra K.H. Asep Saifuddin Chalim, dan saudara kandung Calon Bupati Mojokerto, Muhammad Albarraa. Juga akademisi, Dr. Affan Hasnan Mubarok, M.Pd., selaku Wakil Rektor III Universitas K.H. Abdul Chalim Kabupaten Mojokerto, dan Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Mojokerto, Dody Faizal. Kegiatan ini molor lebih dua jam, dari jadwal yang diagendakan pada pukul 08.00 WIB.
Ketua KPU Kabupaten Mojokerto, Afnan Hidayat, dalam pembukaan mengatakan Gus Habib untuk kerjasama dengan pemerintahan dan insyaallah untuk urusan penyelenggara pemilu (Bawaslu dan KPU). “Tepuk tangan untuk beliau,” ajak Afnan kepada PPK dan Panwascam. Ketua KPU Kabupaten Mojokerto juga mengucapkan, terima kasih kepada Kesekretariatan KPU RI yang datang sendiri untuk melaksanakan tugas dari KPU RI. “Yang ngundang kita semua adalah beliau,” tambah Afnan.
Afnan menambahkan, bahwa bersilaturahmi silaturahmi dalam keadaan yang full dari PPK sampai Panwascam. “Ini kita agenda KPU RI dan Komisi II bisa dikumpulkan semua disini. Jangan salah artikan, cek gak salah paham karena kita tahu semuanya. Kita situasi apa hari ini dan beliau siapa, yang jelas untuk sosialisasi hari ini tidak lain adalah untuk reformasi demokrasi yang tahapan-tahapan yang sudah dijalankan oleh KPU sampai ditingkat KPPS,” terang pria asal Kecamatan Ngoro ini.
Dihadapan ratusan PPK dan Panwascam, Ketua KPU Kabupaten Mojokerto ini menegaskan podo pahame, bahkan bagian dari pelaku. “Untuk tahapan yang krusial adalah logistik dan kita sudah mengkoordinasikan dalam waktu dekat sama forkopimda Kabupaten Mojokerto. Pada tanggal 23 November, kita akan melakukan apel kesiapan pendistribusian logistik. Malamnya kita akan doa bersama se-Kabupaten Mojokerto,” pungkas Afnan.
Muhammad Habibur Rochman, memperkenalkan kepada PPK dan Panwascam se-Kabupaten Mojokerto sebagai anggota Komisi II DPR RI dapil VIII Jawa Timur meliputi Kabupaten Kota Mojokerto, Kabupaten Jombang, Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Kota Madiun. “Tak kenal maka tak sayang. Saya sebagai produk hasil kerja bapak ibu semua, boleh tepuk tangan untuk bapak ibu semuanya. Jadi tidak ada judul Muhammad Habibur Rochman sebagai anggota Komisi II DPR RI kalau tidak ada, ngapunten, panjenengan semua yang menjadi pahlawan-pahlawan demokrasi,” ungkap wakil rakyat yang akrab disapa Gus Habib ini.
Gus Habib juga sependapat dengan Ketua KPU Kabupaten Mojokerto, terkait sosialisasi kepada PPK dan Panwascam. “Saya juga sama, saya juga bingung. Terkadang kita harus berpikir kedepan, terkait dampak pengaruh dan lain-lain. Hari ini bahwasanya kurang 10 hari lagi, kita akan mengadakan pilkada serentak se-Indonesia. Saya memilih bapak ibu yang kami undang untuk menjadi peserta. Ini paling tidak, bapak ibu semua yang hadir disini memiliki tanggung-jawab untuk sama- sama menyukseskan pilkada yang dilaksanakan pada tanggal 27 November 2024,” jelas Gus Habib.
Gus Habib menegaskan, ingin sosialisasi ini kemudian tidak berhenti di peserta ataupun undangan yang dihadirkan. “Harapannya pulang dari sini, kita semuanya bekerjasama secara kolektif. Untuk menyampaikan kepada masyarakat, bagaimana kita itu bisa mengajak masyarakat untuk menjadi pemilih yang baik dan benar,” ujar saudara dari calon Bupati Mojokerto Gus Barraa.
Gus Habib juga menambahkan artinya tidak hanya pemahaman-pemahaman, mohon maaf yang hari ini terkenal setidaknya dengan NPWP. “Pasti tepang panjenengan, NPWP niku nopo atau bahasa Inggrise iku money politic. Tapi yang kita harapkan kedepan, kualitas demokrasi ini kita bisa semakin baik dan semakin baik. Hampir seluruh pakar politik dan juga dari kalangan akademisi mengatakan, bahwa hasil pemilu legislatif pada tahun 2024 itu terburuk sepanjang sejarah karena tingginya angka money politic dan lain-lain bapak ibu,” ungkap Gus Habib. (newsroom)