Menoro.id – Polresta Mojokerto kembali menggelar operasi kegiatan ruting yang ditingkatkan (KRYD) di wilayah Kota Mojokerto. Dalam operasi KRYD, petugas mengamankan sembilan pemuda yang diduga oknum anggota perguruan silat. Sembilan pemuda langsung menjalani pemeriksaan di Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polresta Mojokerto.
Rombongan oknum pesilat diketahui sedang konvoi di jalan Brawijaya menggunakan sepeda motor dengan knalpot brong. Sembilan oknum pesilat tersebut diamankan setelah kedapatan konvoi di jalan Brawijaya hendak menuju Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto dengan motor berknalpot brong. Kapolresta Mojokerto, AKBP Wiwit Adisatria S.H., S.I.K., M.T., melalui Kasi Humas Polresta Mojokerto, Iptu. M. Khoirul Umam, mengatakan bahwa rombongan oknum pesilat hendak menuju wilayah Kecamatan Gedeg melalui jembatan Lespadangan.
Saat terjaring operasi KRYD, petugas menemukan kunci Inggris didalam jok sepeda motor. Umam menambahkan, saat itu digelar untuk menjamin keamanan di wilayah Kota Mojokerto dari tindak kriminalitas, mulai dari tawuran, pencurian hingga peredaran narkoba. “Saat kegiatan razia di Simpang Tiga Palang Merah Indonesia (PMI) utara Alun-alun Kota Mojokerto. Petugas mendapatkan lebih kurang 50 unit kendaraan roda dua dan roda empat yang tidak sesuai standart,” ungkap Kasi Humas Polresta Mojokerto.
Rombongan sembilan oknum pesilat diketahui berasal dari wilayah Kabupaten Sidoarjo. Selain menggeledah dan mengamankan kendaraan, operasi juga untuk mendeteksi adanya benda berbahaya seperti senjatam tajam (sajam) dan narkoba. Selanjutnya, sembilan oknum pesilat menjalani pemeriksaan di Satreskrim Polresta Mojokerto, mengaku bahwa mereka hendak menuju Desa Batan Krajan, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto untuk menemui rekan sesama pesilat. “Untuk sembilan pemuda yang diduga pesilat dilakukan pemeriksaan dan pendataan oleh Satreskrim,” pungkas Iptu M.K. Umam. (newsroom)