Menoro.id – Mendekati hari H pilkada serentak 27 November 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Mojokerto melaksanakan rapat koordinasi (rakor) kegiatan finalisasi pemutakhiran data pemilih pilkada serentak 2024 di salah satu hotel di Kota Mojokerto. Untuk rincian, DPT yang masuk ke Lembaga Pemasyarakat (Lapas) Kota Mojokerto per hari ini 1.020, Daftra Pemilih Tambahan (DPTb) keluar akumulasi per hari ini 114 dan DPTb masuk 100. Hal ini di ungkapkan oleh Muhammad Oggy Yulian Pratama S.T., selaku Komisioner Divisi Perencanaan, Data dan Informasi ini.
“Jadi DPTb yang di Lapas per hari ini yang masuk 1.006. Rincian laki-laki untuk yang keluar akumulai 108 dan perempuan 6, jadi total 114. DPTb masuk laki-laki 93, perempuan 7, terakumulasi total 100,” tambah Oggy. Hingga hari ini, total pemilih DPT dan DPTb per hari ini yang di Lapas dengan rincian laki-laki 963 dan perempuan 43 dan total 1.006. Terkait tahanan di Polres Mojokerto Kota, Oggy menjabarkan bahwa sudah saling koordinasi dari pihak Polres dan pihak Lapas.
“Ini hanya tinggal eksekusi terakhir, apakah dari pihak Polres itu tahanannya akan digeser ke Lapas kapan?, karena dari pihak Lapas itu juga dari informai yang di input di Lapas itu tidak serta merta bisa langung bisa diterima semuanya karena juga ada namanya kapasitas ruangan dari Lapas,” tambah Oggy. Komisioner KPU Kota Mojokerto yang tinggal di Kelurahan Gunung Gedangan ini menegaskan bahwa, di Lapas itu harus berhubungan antara Kepala Lapas dengan Kapolres.
“Jadi kami dari pihak KPU, sementara sama-sama dengan mekanisme yang biasanya. Permohonan itu biasanya disampaikan dari pihak pegawai Lapas bagi orang yang berada di Lapas. Sementara yang berada di tahanan Polres itu masih dalam proses koordinasi,” tambah Oggy. KPU Kota Mojokerto berharap, semoga per malam ini sudah bisa ada kejelasan dari tahanan Polres itu seperti apa. “Tetapi saya meyakini bahwa semua yang ada di tahanan di Polres tercatat di DPT sebelumnya. Jadi perkara DPTb atau tidak itu hak masing-masing , dia mau memohonkan dirinya atau tidak. Tetapi ada beberapa hal, yang seperti ketika dia dimohonkan berada di Polres berarti kan dia akan digeser atau menjadi DPTb itu di TPS sekitar Polres,”ungkap Oggy.
Ada juga beberapa hal haru dipikirkan, Oggy mencontohkan bagaimana cara mencoblosnya, apakah pihak Polres memfasilitasi ataupun menyebar atau mengantarkan tahanan. “Kan tahanan tidak cuma atu,” kata Oggy. KPU Kota Mojokerto juga memikirkan kuota dari beberapa TPS yang terbatas dari permohonan DPTb. Terkait KPPS di Lapas, Oggy menyebutkan, kalau KPPS yang ada di Lapas itu sudah pasti menjadi tanggung jawab Lapas sama dengan pegawai Lapas menjadi anggota KPPS. “Kalau dari pihak yang lainnya, itu seperti pengawas TPS yang kami tidak ketahui. Lebih informatif, saya harap semua warga Kota Mojokerto mau untuk melihat ataupun menerima memanfaatkan fitur dari DPTb ini yang akan berakhir pada 20 November 2024 pukul 23.59 WIB,” jelas Oggy.
KPU Kota Mojokerto menghimbau bagi warga sebagai pasien dan pendamping pasien dan tanggal 27 masih berada di rumah sakit diharap menjadi pemohon DPTb di TPS sekitar. “Untuk kategori bencana alam, semoga itu tidak terjadi di Kota Mojokerto. Bagi yang ada tugas kerja di Kota Mojokerto, segera juga menguruskan itu di TPS, PPS, PPK dan juga di KPU. Dan terakhir, tahanan yang sudah koordinasi tiap hari dengan pihak Lapas,” pungkas Oggy. (newroom)
