Menoro.id – Eksekutif bersama legislatif Kota Mojokerto menghadiri silaturahmi perguruan silst se-Kota Mojokerto di hotel Ayola jalan Benteng Pancasila. Kegiatan ini diikuti oleh 10 pengurus perguruan silat di Kota Mojokerto, diantaranya Persaudaraan Setia Hati Teratai (PSHT), Persaudaraan Setia Hati Winongo (PSHW), Perisai Diri (PD), Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa (PN), Nur Harias, Tapak Suci Putera Muhammadiyah, Dali Kumbang, Persinas Asad, Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia (IKS PI), dan Merpati Putih.
Tampak hadir dua politisi yang juga anggota DPRD Kota Mojokerto, Agus Wahjudi Utomo Sekretaris DPD Partai Golongan Karya (Golkar) Kota Mojokerto, dan Ketua DPC Partai Demokrat Kota Mojokerto, Deny Novianto. Kasi Intekam, AKP Pujiono, juga hadir mewakili Kapolresta Mojokerto dalam kegiatan deklarasi damai ini. Deklarasi ini dilakukan dalam upaya tradisi perguruan silat untuk mewujudkan wilayah Kota Mojokerto yang kondusif guna mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi.
Deny mengatakan bahwa deklarasi damai bersama puluhan perguruan silat ini digelar sebagai respon adanya beberapa insiden gesekan kecil yang melibatkan antar perguruan silat di kota Mojokerto. “Untuk itu, perlu komitmen antara pimpinan perguruan silat untuk menjaga kondusifitas di Kota Mojokerto. Pencak silat merupakan ajaran budaya leluhur yang diajarkan untuk melindungi diri, bukan malah dibuat untuk berbuat anarkis dan keonaran yang mengakibatkan meresahkan masyarakat,” jelas Deny.
Kegiatan ini diharapkan menjadikan hubungan baik antar perguruan silat dan semakin erat. Deny menambahkan, semakin solidnya perguruan silat akan menumbuhkan prestasi para pendekar silat, khususnya Kota Mojokerto dan Jawa Timur. “Kita berharap kedepannya, pesilat kita bisa lebih berprestasi, khususnya di cabang olahraga sehingga mengharumkan nama Kota Mojokerto dan Jawa Timur,” pungkas Deny.
Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Mojokerto, H. Ahmad Su’ud mengatakan, acara ini dilakukan untuk menjaga ketertiban dan kondusifitas di Kota Mojokerto. Selain itu, kegiatan ini sebagai upaya menjaga kerukunan antar perguruan silat. “Ada beberapa insden kecil yang sedikit melukai perguruan maupun kinerja pihak kepolisian. Untuk itu, ini merupakan bagian dari upaya IPSI untuk mengayomi mereka,” kata Su’ud. Untuk kedepannya, IPSI Kota Mojokerto bakal menggelar kejuaraan pencak silat di tingkat Provinsi Jawa Timur. Hal itu sebagai salah satu langkah untuk meningkatkan solidaritas dan kekompakan antar perguruan silat. “Sebelumnya, kita pernah menjalankan kejuaran. Faktanya tidak pernah terjadi insiden bersitegang antar perguruan silat,” pungkasnya. (newsroom)